Pengelolaan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) akan dapat berjalan dengan baik apabila mendapatkan dukungan dari seluruh masyarakat sekitar. Pemberdayaan masyarakat dengan tujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar menjadi kunci pokok dalam mencapai kelestarian pengelolaan TNMB. Tujuan ini sejalan dengan pengembangan pariwisata Indonesia yang tercermin dalam rencana strategi yang dirumuskan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan membuka kesempatan berusaha dan lapangan kerja serta pemerataan pembangunan di bidang pariwisata.
Salah satu jalan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan melakukan kegiatan demplot penangkaran Rusa di TNMB. Jenis fauna atau satwa liar yang telah banyak dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan seperti pemanfaatan berupa daging untuk kebutuhan protein hewani, sebagai hewan peliharaan, obyek wisata serta sebagai hewan percobaan biomedis dan obat-obatan. Rusa juga merupakan salah satu satwa liar yang mempunyai potensi nilai ekonomi atau komersil yaitu, karena rusa dapat dimanfaatkan sebagai penghasil daging, kulit, dan tanduk. Tanduk muda (velvet) yang sudah dikeringkan harganya dapat mencapai US $ 120 per kg.
Populasi rusa di alam sendiri mengalami penurunan karena adanya perburuan liar yang tidak terkendali dan rusaknya habitat. Untuk menghindari kepunahan dan sekaligus memanfaatkan rus secara optimal dan berkelanjutan dapat dilakukan melalui penangkaran (konservasi ex-situ). Penangkaran rusa dapat dilakukan dalam skala kecil (sistem/model kandang) khususnya untuk masyarakat sekitar hutan dalam rangka peningkatan pendapatannya dan penangkaran skala besar dapat dilakukan dengan sistem ranch. Penangkaran rusa mempunyai prospek karena rusa muda beradaptasi dengan lingkungan di luar habitat alaminya, mempunyai tingkat produksi dan reproduksi yang tinggi.
TNMB memiliki satu lokasi Demplot Penangkaran Rusa yang berlokasi di Resort Bandealit, Seksi Pengelolaan Taman Nasional II Ambulu. Lokasi Demploi ini berdekatan dengan wilayah enclave yang ada di dalam kawasan TNMB yaitu wilayah perkebunan PT. Bandealit. Meskipun tidak dikelola dengan intensif,sampai saat ini jumlah Rusa yang ada di demplot ini sejumlah 28 ekor.
Setidaknya terdapat dua alasan utama yang melatar belakangi rencana pengembangan budidaya rusa di TNMB yaitu :
1. Aktivitas masyarakat sekitar kawasan dalam memanfaatkan sumber daya alam di kawasan TNMB cenderung mengarah pada tindakan merusak dan mengancam keberadaan kawasan TNMB sulit dicegah dan dikendalikan, serta cenderung mengalami peningkatan baik kuantitas maupun kualitasnya. Adapun aktivitas yang dilakukannya adalah penebangan secara liar (illegal logging) terhadap jenis-jenis kayu yang laku diperdagangkan (komersial), pengambilan kayu bakar (perencekan), pengambilan bambu, pengambilan rotan, perburuan satwa, pengambilan tumbuhan obat tradisional. Hal ini disebabkan karena kondisi masyarakat sekitar kawasan dengan tingkat pendidikan yang rendah, luas pemilikan lahan yang sempit, dan mata pencaharian/lapangan pekerjaan yang terbatas, serta tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga dan melestarikan hutan yang rendah.
2. Keberadaan perkebunan di dalam kawasan yang dapat mengancam kelestarian dan keberadaan kawasan TNMB karena orientasi perusahaan yang dominan mengarah kepada profit (keuntungan) tanpa mempertimbangkan aspek ekologis kawasan dan adanya buruh perkebunan dengan tingkat pendapatan yang sangat rendah dan terus berkembang jumlah penduduknya setiap tahun yang memberikan peluang menjadi perambah/pelaku perusakan hutan.
Pengelolaan TNMB diharapkan agar nantinya masalah-masalah tersebut dapat diselesaiakan dengan salah satu solusinya adalah pengembanagn budidaya rusa di masayrakat kebun Bandealit. Demplot yang telah ada saat ini akan dikelola dengan lebih intensif sehingga dapat memenuhi syarat untuk dijadikan sebagi sumber benih Rusa yang akan dibudidayakan oleh masyarakat di wilayah enclave kebun Bandalit. Diharapkan dengan adanya budidaya rusa dapat mengatasi beberapa permasalahan yang terjadi di TNMB yaitu :
1. Aktivitas masyarakat sekitar kawasan dalam memanfaatkan sumber daya alam di kawasan TNMB cenderung mengarah pada tindakan merusak dan mengancam keberadaan kawasan TNMB sulit dicegah dan dikendalikan, serta cenderung mengalami peningkatan baik kuantitas maupun kualitasnya. Adapun aktivitas yang dilakukannya adalah penebangan secara liar (illegal logging) terhadap jenis-jenis kayu yang laku diperdagangkan (komersial), pengambilan kayu bakar (perencekan), pengambilan bambu, pengambilan rotan, perburuan satwa, pengambilan tumbuhan obat tradisional. Hal ini disebabkan karena kondisi masyarakat sekitar kawasan dengan tingkat pendidikan yang rendah, luas pemilikan lahan yang sempit, dan mata pencaharian/lapangan pekerjaan yang terbatas, serta tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga dan melestarikan hutan yang rendah.
2. Keberadaan perkebunan di dalam kawasan yang dapat mengancam kelestarian dan keberadaan kawasan TNMB karena orientasi perusahaan yang dominan mengarah kepada profit (keuntungan) tanpa mempertimbangkan aspek ekologis kawasan dan adanya buruh perkebunan dengan tingkat pendapatan yang sangat rendah dan terus berkembang jumlah penduduknya setiap tahun yang memberikan peluang menjadi perambah/pelaku perusakan hutan.
Pengelolaan TNMB diharapkan agar nantinya masalah-masalah tersebut dapat diselesaiakan dengan salah satu solusinya adalah pengembanagn budidaya rusa di masayrakat kebun Bandealit. Demplot yang telah ada saat ini akan dikelola dengan lebih intensif sehingga dapat memenuhi syarat untuk dijadikan sebagi sumber benih Rusa yang akan dibudidayakan oleh masyarakat di wilayah enclave kebun Bandalit. Diharapkan dengan adanya budidaya rusa dapat mengatasi beberapa permasalahan yang terjadi di TNMB yaitu :
1. Menigkatkan taraf hidup pengelola dan masyarakat sekitar.
2. Budidaya rusa dapat mengurangi permasalahan dengan masyarakat.
3. Peningkatan pengelolaan di zona pemanfaatan TNMB.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam rencana pengelolaan ini adalah kemampuan SDM masyarakat dalam membudidayakan rusa. Ketersediaan pakan rusa yang akan ditangkarkan oleh masyarakat jangan sampai menggangu keutuhan SDAHE TNMB dan poin yang ketiga adalah pemsaran hasil budidaya rusa apabila telah berhasil dikembangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar