Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) merupakan
kawasan konservasi yang memiliki potensi fauna cukup tinggi yaitu sebanyak 325
jenis. Jenis-jenis tersebut terdiri dari
25 jenis
mamalia (18 jenis diantaranya mamalia dilindungi), 7 jenis reptilia (6 jenis
diantaranya dilindungi), 168 jenis burung
(68 jenis diantaranya dilindungi,) serta 35 jenis insekta, 6
jenis bivalvia dan 71 jenis Arthropoda tanah yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 7 Tahun 1999 tanggal 27
Januari 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Salah satu spesies yang menjadi prioritas
dalam pengelolaan adalah Macan Tutul (Panthera pardus), berdasarkan
atas SK Dirjen PHKA nomor : SK.180/IV-KKH/2015 tanggal 30 Juni 2015 tentang
penetapan 25 satwa terancam punah prioritas untuk ditingkatkan populasinya
sebesar 10 % pada tahun 2015-2019. BTNMB juga merupakan salah satu UPT yang bertanggung jawab dalam upaya peningkatan populasi species prioritas utama dan
monitoringpopulasinya sesuai dengan program Direktorat Jenderal Konservasi
Sumberdaya Alam dan Ekosistem.
Sehubungan
dengan hal itu Balai TNMB di tahun 2016 ini telah melaksanakan kegiatan
monitoring Macan tutul yang dilakukan pada tanggal 23 – 25 Agustus 2016 yang
dilaksanakan di Resort Sanenrejo, SPTN Wilayah II Ambulu. Monitoring
macan tutul di Resort Sanenrejo berhasil mendapatkan data-data antara lain
:jejak, cakaran, kotoran, ceceran rambut lutung jawa dan rmbut-rambut yang
tertinggal di batang pohon tumbang dan batu sungai. Cakaran yang ditemukan di
pohon glintungan adalah cakaran lama, tidak ditemukan cakaran baru di tempat ini.
Diduga cakaran tersebut adalah cakaran macan tutul,hal ini didukung tinggi
cakaran hampir 3 meter dari tanah. Di tempat ini juga dilakukan pengumpulan
rambut-rambut yang tertinggal di batang pohon yang tumbang. Diasumsikan bahwa
macan tutul menggesek-gesekan badannya pada batang pohon tersebut sehingga
beberapa rambutnya rontok. Untuk mengetahui kebenaran rambut satwa apa perlu
diteliti lebih lanjut.
Di Blok Dawuan ditemukan jejak macan tutul di
pinggir sungai. Jarak ± 20 m ditemukan ceceran rambut lutung sepanjang 5.7
meter. Diduga bahwa macan tutul memangsa lutung. Disekitar tempat ini dilakukan
pencarian pohon yang sekiranya digunakan macan tutul dengan mengidentifikasi
cakaran pada batang pohon. Di tempat ini ditemukan cakaran pada batang pohon rau
(Dracontomelon rau). Cakaran
ditemukan di bagian bawah sampai cabang pertama. Di jalur masuk hutan rimba
pada tepi jalan setapak juga ditemukan kotoran kering yang diselimuti
rambut-rambut berwarna abu-abu. Diduga ini adalah kotoran macan, tetapi blm
bisa dipastikan 100%. Perlu dilakukan pemasangan
kamera trap dengan ditemukannya tanda-tanda tersebut, Untuk
memastikan ada tidaknya macan tutul di tempat ini . (AAA).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar