Senin, 26 September 2016

Monitoring Macan Tutul di TNMB

Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) merupakan kawasan konservasi yang memiliki potensi fauna cukup tinggi yaitu sebanyak 325 jenis. Jenis-jenis tersebut terdiri dari  25 jenis mamalia (18 jenis diantaranya mamalia dilindungi), 7 jenis reptilia (6 jenis diantaranya dilindungi), 168 jenis burung  (68 jenis diantaranya dilindungi,) serta 35 jenis insekta, 6 jenis bivalvia dan 71 jenis Arthropoda tanah yang dilindungi  berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia  No. 7 Tahun 1999 tanggal 27 Januari 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Salah satu spesies yang menjadi prioritas dalam pengelolaan adalah Macan Tutul (Panthera pardus), berdasarkan atas SK Dirjen PHKA nomor : SK.180/IV-KKH/2015 tanggal 30 Juni 2015 tentang penetapan 25 satwa terancam punah prioritas untuk ditingkatkan populasinya sebesar 10 % pada tahun 2015-2019. BTNMB juga merupakan salah satu UPT yang bertanggung jawab dalam upaya peningkatan populasi species prioritas utama dan monitoringpopulasinya sesuai dengan program Direktorat Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem.
Sehubungan dengan hal itu Balai TNMB di tahun 2016 ini telah melaksanakan kegiatan monitoring Macan tutul yang dilakukan pada tanggal 23 – 25 Agustus 2016 yang dilaksanakan di Resort Sanenrejo, SPTN Wilayah II Ambulu. Monitoring macan tutul di Resort Sanenrejo berhasil mendapatkan data-data antara lain :jejak, cakaran, kotoran, ceceran rambut lutung jawa dan rmbut-rambut yang tertinggal di batang pohon tumbang dan batu sungai. Cakaran yang ditemukan di pohon glintungan adalah cakaran lama, tidak ditemukan cakaran baru di tempat ini. Diduga cakaran tersebut adalah cakaran macan tutul,hal ini didukung tinggi cakaran hampir 3 meter dari tanah. Di tempat ini juga dilakukan pengumpulan rambut-rambut yang tertinggal di batang pohon yang tumbang. Diasumsikan bahwa macan tutul menggesek-gesekan badannya pada batang pohon tersebut sehingga beberapa rambutnya rontok. Untuk mengetahui kebenaran rambut satwa apa perlu diteliti lebih lanjut.
Di Blok Dawuan ditemukan jejak macan tutul di pinggir sungai. Jarak ± 20 m ditemukan ceceran rambut lutung sepanjang 5.7 meter. Diduga bahwa macan tutul memangsa lutung. Disekitar tempat ini dilakukan pencarian pohon yang sekiranya digunakan macan tutul dengan mengidentifikasi cakaran pada batang pohon. Di tempat ini ditemukan cakaran pada batang pohon rau (Dracontomelon rau). Cakaran ditemukan di bagian bawah sampai cabang pertama. Di jalur masuk hutan rimba pada tepi jalan setapak juga ditemukan kotoran kering yang diselimuti rambut-rambut berwarna abu-abu. Diduga ini adalah kotoran macan, tetapi blm bisa dipastikan 100%. Perlu dilakukan pemasangan kamera trap dengan ditemukannya tanda-tanda tersebut,  Untuk memastikan ada tidaknya macan tutul di tempat ini . (AAA).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar